Surat Untuk Kekasih Ku..

13 April 2015
Teruntuk kekasih ku, Supriyanto....

Apa kabarnya diri mu di kota dengan jembatannya yang indah dan sungainya yang membentang luas itu?

Apa kabarnya Ayah? Ibu? Kakak mu? Adik mu?

Semoga semua dalam keadaan baik, sayang..

Bila Orang Tua mu menanyakan kabar ku, tolong sampaikan aku baik-baik saja sampai saat ini, aku masih menjaga diri ku dengan baik untuk menjaga kehormatan hubungannya dengan anak laki-lakinya dan aku merindukan mereka

Ah, aku rindu masakan Ibu, aku rindu melihat keluarga mu yang selalu beramai-ramai di ruang depan rumah mu, aku rindu keramaian tempat mu, dan aku rindu kamu.


...


Hey, rasanya baru kemarin aku duduk di sebuah sudut yang kadang mungkin sering kau lihat tapi aku tak melihat mu. Rasanya baru kemarin aku duduk di depan mu saat kita makan bersama setelah nonton film yang aku suka dan akhirnya membuat diri mu juga suka. Selera humor kita sama, sisi romantis kita juga hampir sama, tapi cara pandang kita berbeda. Kadang aku ingin A, kamu ingin B. Tak sering pula kamu mengiyakan keinginan ku walau kamu tidak begitu suka.

Ingat dimana masa kita memulai hubungan dengan susahnya, dengan hal hal yang membuat kita hampir menyerah karena keserakahan orang lain dan jelasnya waktu itu kamu pun tanpa ragu ingin pergi meninggalkan ku dengan tenangnya karena orang lain juga? Tapi, takdir berkata lain, kita masih bersama-sama makan siang, makan malam, kamu antar pacar mu yang suka ngambek ini pulang ke rumahnya. Bermain dengan kucing kesayangannya, tidur di kursi panjang ruang tamu rumahnya, ngobrol di coffee shop kesukaan kita, sampai tak terasa itu semua sudah hampir satu tahun lamanya aku lewatkan.

Indah rasanya bisa selalu bersama-sama seperti itu.
Aku tak perlu bingung saat merasa sedih, sepi bahkah kesal karena beberapa saat setelah itu aku bertemu dengan mu, si pembuat mood ku menjadi lebih baik dengan sentuhan peluk mu yang hangat, bahkan kecupan ringan yang sering kau beri di dahi ku yang menjadi tempat favorit mu.

Sering aku merasa itu semua baru kemarin berlalu, dan aku masih sering ingin berkata dengan mu saat chat "Yang, jalan yuk.. Aku ada tempat makan baru yang reviewnya enak makanan disana, macam esnya pun enak, kamu pasti suka" atau "Yang, kangen.. Ke rumah dong, aku buatin makanan kesukaan kamu nih"

Time flies....





..

Long Distance Relationship.....

Ah, tolong jangan ingatkan aku seberapa jauhnya kita selama ini. Sama, aku rasa kita sama saja.
Iya, kita yang kemarin dan sekarang masih sama. Cara mu tertawa saat kita video call, cara mu bercerita bahkan sampai sedikit berdebat dengan ku, tak jarang pula aku memberi nada sinis saat aku tak sependapat dengan mu. Masih sama bukan? :)

Jujur aku merindukan hal hal yang sudah banyak kita habiskan lebih sering berdua dengan mu, menghadiahi sedikit tawa dan canda karena rindu memikat entah sampai membuat sesak.

Tapi aku tak ingin membuat mu sedih, aku tak mau membuat mu merasa bersalah karena memutuskan kita harus berada di tempat berbeda seperti sekarang. Aku memang tak pernah merasa lepas saat harus berjauhan seperti ini, sampai sekarang pun aku masih belum rela kamu pergi. Kamu sebegitu melekat dalam fikiran dan hati ku sampai saat ini.

Iya, rasa ku, arti diri mu tidak pernah berubah sampai sekarang.

Kamu tetap kamu, kekasih yang selalu menemani ku saat berada dimasa tersulit sekalipun. Walau aku hanya bisa menangis sesekali di depan layar telepon genggam yang menghubungkannya dengan mu.

Sempat kamu membuat hati ku hancur sehancur hancurnya dan membuat percaya ku hilang, membuat aku ingin mengakhiri apa yang sudah kupertahankan sejauh ini, tapi itu tak terjadi.. 

Ah, lagi lagi aku memaafkan mu. Tapi sayang, mohon ini yang terakhir, aku tak ingin lagi merasa sehancur itu.




Sayang....

Aku rasa aku tak mau mengingat lagi bagaimana hancurnya aku waktu itu, karena terlalu sakit aku rasa aku harus sedikit membiarkan diri ku tersenyum dengan makanan enak ataupun tempat yang indah.



..

Sayang..

Rasanya aku tak sabar menanti mu dari kejauhan dan mengamati diri mu yang berjalan melangkah mendekati arah ku dan memeluk ku dengan erat di bandara nanti.

Rasanya aku tak sabar ingin memamerkan mu bagaimana aku menjaga diri ku dengan baik selama berjauhan dengan mu selama ini..

Rasanya aku tak sabar ingin memamerkan kebahagiaan ku kepada dunia saat aku menjadi lebih bahagia lagi saat aku berjumpa dengan mu nanti.

Rasanya aku tak sabar mengajak mu pergi ke tempat asyik yang mungkin tak kau dapat di daerah tempat mu tinggal.

Rasanya aku tak sabar menghilangkan rindu yang memuncak tak tahu diri ini.



Iya, aku tak sabar...... Sayang.

Aku terlalu merindu diri mu.

Semoga kamu selalu baik-baik saja disana, sayang.. - Kekasih Mu, Ocha :')

Popular Posts